Jelaskan Pengertian Besaran, Ini Penjelasannya! - Besaran adalah konsep dasar dalam ilmu fisika yang sering kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin kamu sering mendengar istilah ini saat belajar di sekolah atau membaca artikel sains. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan besaran? Mari kita kupas tuntas topik ini dengan cara yang mudah dipahami!
Dalam dunia fisika, besaran memiliki peran penting karena digunakan untuk mengukur dan menyatakan berbagai fenomena alam. Tanpa besaran, akan sulit bagi kita untuk menjelaskan atau mengukur apa pun dengan tepat. Jadi, memahami apa itu besaran adalah langkah awal yang penting untuk memahami fisika secara keseluruhan.
Pengertian Besaran Fisika
Besaran fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta satuan. Besaran ini membantu kita dalam mendeskripsikan sifat-sifat fisik dari suatu objek atau fenomena. Besaran fisika dibagi menjadi dua kategori utama: besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran dasar yang tidak dapat dijabarkan dari besaran lainnya. Contoh besaran pokok meliputi panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Besaran ini menjadi dasar bagi pengukuran dalam fisika.
Sementara itu, besaran turunan adalah besaran yang dibentuk dari kombinasi besaran pokok. Contohnya termasuk kecepatan, percepatan, gaya, dan energi. Besaran turunan ini memungkinkan kita untuk mengukur dan mendeskripsikan fenomena yang lebih kompleks dalam fisika.
Contoh Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang mendasar dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain. Contoh-contoh besaran pokok yang sering digunakan antara lain:
- Panjang - diukur dalam meter (m)
- Massa - diukur dalam kilogram (kg)
- Waktu - diukur dalam detik (s)
- Arus Listrik - diukur dalam ampere (A)
- Suhu - diukur dalam kelvin (K)
- Jumlah Zat - diukur dalam mol (mol)
- Intensitas Cahaya - diukur dalam kandela (cd)
Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan hasil dari kombinasi besaran pokok. Beberapa contoh besaran turunan adalah:
- Kecepatan - diukur dalam meter per detik (m/s)
- Percepatan - diukur dalam meter per detik kuadrat (m/s²)
- Gaya - diukur dalam newton (N)
- Energi - diukur dalam joule (J)
- Daya - diukur dalam watt (W)
Bagaimana Cara Mengukur Besaran?
Mengukur besaran fisika membutuhkan alat ukur yang sesuai dengan jenis besaran yang ingin diukur. Misalnya, untuk mengukur panjang, kamu memerlukan penggaris atau meteran. Untuk mengukur massa, kamu memerlukan timbangan. Penting untuk menggunakan alat yang tepat agar hasil pengukuran akurat.
Proses pengukuran melibatkan beberapa langkah. Pertama, pastikan alat ukur dalam kondisi baik dan sesuai dengan standar. Kedua, lakukan kalibrasi jika diperlukan untuk memastikan keakuratan alat. Ketiga, gunakan alat ukur sesuai dengan instruksi yang benar dan pastikan untuk membaca hasil dengan teliti.
Selain itu, penting juga untuk memahami prinsip dasar pengukuran seperti ketelitian dan kecermatan. Ketelitian adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama pada pengukuran yang berulang. Sementara itu, kecermatan adalah kemampuan untuk mengukur nilai yang mendekati nilai sebenarnya.
Alat Ukur Besaran Panjang yang Paling Sederhana
Salah satu alat ukur besaran panjang yang paling sederhana adalah penggaris. Penggaris biasanya terbuat dari bahan plastik atau logam dan memiliki skala yang tertera dalam satuan sentimeter (cm) atau inci (in). Meskipun sederhana, penggaris sangat berguna dalam pengukuran panjang yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.
Pada penggaris, skala yang tertera memberikan petunjuk yang jelas tentang panjang objek yang diukur. Cara menggunakannya juga mudah, cukup letakkan penggaris di sepanjang objek dan baca nilai panjang pada skala. Penggaris biasanya digunakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti mengukur panjang buku, meja, atau benda lainnya.
Selain penggaris, ada juga alat ukur lainnya seperti meteran gulung yang lebih fleksibel dan dapat mengukur panjang yang lebih besar. Meteran gulung sering digunakan dalam konstruksi atau pengukuran di lapangan yang memerlukan rentang panjang lebih panjang.
Satuan Baku Internasional untuk Besaran Massa
Dalam sistem internasional, satuan baku untuk besaran massa adalah kilogram (kg). Kilogram merupakan salah satu dari tujuh besaran pokok dalam Sistem Satuan Internasional (SI). Satuan ini digunakan secara universal dalam berbagai bidang, termasuk sains, teknik, dan perdagangan.
Satuan kilogram pertama kali didefinisikan pada tahun 1889 dengan menggunakan massa dari satu liter air murni pada suhu 4 derajat Celsius. Saat ini, definisi kilogram didasarkan pada konstanta Planck, yang memberikan dasar yang lebih akurat dan konsisten dalam pengukuran massa.
Selain kilogram, ada juga satuan turunan seperti gram (g) yang merupakan 1/1000 dari kilogram, dan miligram (mg) yang merupakan 1/1000000 dari kilogram. Satuan-satuan ini digunakan untuk mengukur massa benda yang lebih kecil, seperti bahan kimia dalam laboratorium atau bahan makanan dalam resep masakan.
Membedakan Ketelitian dan Kecermatan Pengukuran
Ketelitian dan kecermatan adalah dua konsep penting dalam pengukuran yang sering kali membingungkan. Ketelitian mengacu pada kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang konsisten pada pengukuran berulang. Jika alat ukur memiliki ketelitian tinggi, hasil pengukuran yang diperoleh akan sama setiap kali pengukuran dilakukan.
Di sisi lain, kecermatan mengacu pada seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Alat ukur yang cermat akan memberikan hasil yang mendekati nilai yang sebenarnya dari besaran yang diukur. Kecermatan sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kualitas alat ukur, teknik pengukuran, dan kondisi lingkungan.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, penting untuk memperhatikan kedua aspek ini. Alat ukur yang memiliki ketelitian tinggi namun tidak cermat akan memberikan hasil yang konsisten tetapi tidak akurat. Sebaliknya, alat ukur yang cermat tetapi tidak teliti akan memberikan hasil yang mendekati nilai sebenarnya tetapi tidak konsisten.
Cara Melakukan Operasi Penjumlahan pada Besaran
Operasi penjumlahan pada besaran melibatkan penggabungan nilai dari dua atau lebih besaran yang sejenis. Misalnya, jika kamu memiliki dua panjang masing-masing 5 meter dan 3 meter, penjumlahan dari kedua panjang ini adalah 8 meter. Proses penjumlahan ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan hasil yang benar.
Dalam melakukan penjumlahan besaran, pastikan bahwa satuan yang digunakan adalah sama. Jika satuan berbeda, kamu harus mengkonversi salah satu besaran ke satuan yang sama sebelum melakukan penjumlahan. Misalnya, untuk menambahkan panjang dalam meter dengan panjang dalam sentimeter, kamu harus mengkonversi sentimeter ke meter atau sebaliknya.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan ketelitian dari setiap besaran yang ditambahkan. Hasil penjumlahan harus disesuaikan dengan ketelitian yang paling rendah dari besaran yang ditambahkan. Misalnya, jika satu besaran memiliki ketelitian dua desimal dan yang lain tiga desimal, hasil penjumlahan harus disesuaikan dengan ketelitian dua desimal.
Tabel: Contoh Konversi Satuan Panjang
Satuan | Nilai dalam Meter |
---|---|
1 Kilometer (km) | 1000 Meter (m) |
1 Meter (m) | 1 Meter (m) |
1 Sentimeter (cm) | 0,01 Meter (m) |
1 Milimeter (mm) | 0,001 Meter (m) |